BAB 1
PENDAHULUAN
Dewasa madya memang menjadi puncak kematang secara
pemikiran yang lebih bijak tapi tidak dengan fisik, manusia yang memasuki masa
dewasa madya fisiknya mengalami penurunan atau tidak berfungsi secara optimal. Rentang
usia dewasa madya atau yang disebut juga usia setengah baya pada umumnya
berkisar antara usia 40 - 60 tahun, dimana pada usia ini ditandai dengan
berbagai perubahan fisik maupun mental. (Hurlock, 1980:320)
Masa tersebut pada akhirnya akan ditandai oleh perubahan
jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan
fisik, sering pula diikuti oleh penurunan daya ingat. Walaupun dewasa ini
banyak yang mengalami perubahan-perubahan tersebut lebih lambat daripada masa
lalu, namun garis batas tradisionalnya masih nampak. Meningkatnya kecenderungan
untuk pensiun pada usia 60-an sengaja atau tidak sengaja usia 60-an dianggap
sebagai garis batas antara usia lanjut dengan usia madya.
Masa usia dewasa madya diartikan sebagai suatu
masa menurunnya keterampilan fisik dan semakin besarnya tanggung jawab, suatu
periode dimana orang menjadi sadar akan polaritas muda-tua dan semakin
berkuranggya jumlah waktu yang tersisa dalam kehidupan, suatu masa ketika orang
mencapai dan mempertahankan kepuasan dalam karier, dan suatu titik ketika
individu berusaha meneruskan suatu yang berarti pada generasi berikutnya.
Terdapat beberapa faktor dan tanda-tanda yang yang terjadi pada usia madya,
terdapat juga perkembangan fisik pada masa dewasa madya. Lalu bagaimana
perkembangan fisik pada masa usia madya dan mengapa terjadi penurunan padahal
proses kognitifnya sedang mencapai puncak pada masa itu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Fisik
Usia
madya yaitu berkisar antara 40-60 tahunan. Menurut Hurlock (1980), baik pria
maupun wanita selalu terdapat ketakutan, dimana penampilannya pada masa ini
akan menghambat kemampuannya untuk mempertahankan pasangan mereka, atau
mengurangi daya tarik lawan jenis.
Selain
itu, sebuah penelitian dalam Nowark (1977) sebagaimana yang dikutip oleh Jhon
F. Santrock (1995), menemukan bahwa perempuan berusia dewasa madya lebih
memfokuskan perhatiannya pada daya tarik wajah dari pada perempuan yang lebih
muda atau tua. Dalam penelitian ini, wanita dewasa madya lebih mungkin
menganggap tanda-tanda penuaan sebagai pengaruh negatif terhadap penampilan
fisiknya.
Pada masa
dewasa madya terjadi perubahan fungsi fisik yang tak mampu berfungsi seperti
sedia kala, dan beberapa organ tubuh tertentu mulai "aus". Melihat
dan mendengar merupakan dua perubahan yang paling menyusahkan paling banyak
tampak dalam dewasa tengah. Daya akomodasi mata untuk memfokuskan dan
mempertahankan gambar pada retina akan mengalami penurunan tajam antara usia 40
dan 9 tahun. Karena pada usia tersebut aliran darah pada mata juga berkurang.
Pendengaran mungkin juga mulai menurun pada usia ini yaitu mulai memasuki usia
40. Meskipun kemampuan untuk mendengar suara-suara bernada rendah tidak begitu
kelihatan. Laki-laki biasanya kehilangan sensitifitasnya terhadap suara bernada
tinggi lebih dahulu daripada perempuan. Hal ini mungkin disebabkan oleh lebih
besarnya pengalaman laki-laki terhadap suaru gaduh dalam pekerjaan.
Adapun
beberapa perubahan fisik mulai tampak lebih awan di usia 30 tahun, tetapi pada
beberapa titik atau bagian terjadi di usia 40 tahun, menurunnya perkembangan
fisik menunjukan bahwa masa dewasa madya telah datang.
Tanda-tanda
menua juga lebih jelas dikalangan kelompok sosial-ekonomi dari pada kelompok
sosial-ekonomi lainya. Pada umumnya, pria dan wanita dari kelompok
sosial-ekonomi yang tinggi tampak lebih muda dari usia yang sebenarnya,
dibandingkan dengan mereka yang berasal dari kelompok sosial-ekonmi yang
rendah. Hal ini selaras dengan kenyataan bahwa kelompok dengan sosial-ekonomi
yang tinggi jarang bekerta kasar jadi tidak terlalu banyak mengeluarkan energy
dan lebih focus untuk mengurus diri dari pada mereka yang hidup dengan kerja
tangan yag kasar dan pula tidak mampu menambah alat kecantikan dan pakaian yang
bagus yang menutupi tanta-tanda ketuaan mereka.
Beberapa perubahan fisik yang terjadi pada masa dewasa madya antara lain:
Beberapa perubahan fisik yang terjadi pada masa dewasa madya antara lain:
1.
Berat Badan Bertambah
Selama usia madya, lemak mengumpul disekitar
perut dan paha.
2.
Berkurangnya Rambut dan Beruban
Rambut pada
masa dewasa madya mulai jarang. Menipis, dan terjadi kebotakan pada bagian atas
kepala. Rambut dihidung, telinga, dan telinga mulai kaku, adapun rambut wajah
mulai tubuh dengan lambat dan kurang subur. Rambut wanita
3.
Kulit Mulai Keriput
Kulit
wajah, leher, lengan mulai kering dan keriput. Kulit dibagian bawah mata mulai
mengembung dan mengantung, dan lingkaran hitam dibagian ini menjadi lebih
permanen dan jelas. Warna merah-kebiruan sering muncul disekitar lutut dan
ditengah lengkuk.
4.
Perubahan Otot
Lembek dan
mengendur dibagian dagu, pada lengan bagian atas, dan perut.
5.
Masalah Persendian
Mengalami
masalah pada persendian, tungkai, dan lengan yang membuat mereka sulit
berjalandan memegang benda, yang jarang terjadi pada orang-orang muda.
6.
Perubahan Pada Gigi
gigi menjadi
kuning dan harus lebih sering diganti, sebagian atau seluruhnya, dengan gigi
palsu.
7.
Perubahan pada Mata
Mata kurang
bersinar, dan cenderung mengeluarkan kotoran mata yang menumpuk disudut mata.
8.
Perubahan dalam Kemampuan Indera
Terjadi pada
mata dan telinga. Perubahan fungsional dan generative pada mata akibat
terjadinya bundaran kecil pada anak mata, mengurangnya ketjaman mata dan
akhirnya cenderung menjadi glukoma, katarak, dan tumor. Menderita presbiopi
atau kelitan melihat jarak jauh, yaitu kehilang berangsur-angsur akomodasi
lensa mata sebagai akibat dari menurunnya elastisitas lensa mata, dan terpaksa
harus pakai kaca mata. Kemampuan mendengar juga melamah, selalu harus mendengar
dengan sungguh-sungguh.
Terjadi pula
penurunan daya cium dan rasa. Hal ini terjadi biasanya pada pria karena bulu
hidung meraka bertambah, sehingga memhambat daya cium.
9.
Perubahan pada Keberfungsian Fisiologis
Fungsi kelenjar tubuh menjadi lamban. Pori-pori
dan kelanjar pada kulit yang membersihkan kotoran jauh lebih pelan sehingga bau
badan bertambah. Yang dihubungkan dengan proses pencercaan lambat. Kesulitan
makan karena berkurangnya gigi (gigi rapuh).
B.
Perubahan fisik
1.
Kinerja Sensoris dan Psikomotor
a) Masalah
penglihatan yang berkaitan dengan usia sebagian besar terjadi pada 5 daerah, yaitu; near vision, dynamic
vision, sensitivity to light, visual search dan juga visual acuity/ketajaman
pandangan. Banyak yang memerlukan kacamata karena prebyopia (rabun jauh) dan
juga myopia.
b) Kehilangan
pendengaran secara gradual, disebut presbycusis. Sensitivitas terhadap rasa dan
bau secara umum mulai menurun.
c) Mulai
kehilangan sensitivitas sentuhannya setelah usia 45, dan terhadap rasa sakit
setelah 50. tetapi rasa sakit yang berfungsi sebagai proteksi terus bertahan.
d) Daya tahan
sering kali bertahan lebih baik daripada kekuatan (spirduso & MacRae,
1990).
e) Hilangnya daya
tahan bersumber dari penurunan gradual tingkat metabolisme basal (penggunaan
energi untuk mempertahankan fungsi vital) setelah usia 40-an.
2.
Perubahan Struktural dan Sistemik
a)
Pada dekade kelima dan keenam, kulit menjadi
kurang kencang dan halus seiring dengan menipisnya lapisan lemak di bawah
kulit, molekul kolagen menjadi lebih kaku, jaringan elastin menjadi semakin
rapuh.
b)
kehilangan tulang menalami percepatna pada usia
50 dan 60 tahun. Hal ini terjadi dua kali lebih pada wanita dibandingkan pria
dan terkadang mengarah pada osteoporosis.
c)
Merokok, minum minuman keras, da makanan yang
buruk cenderung mempercepat kehilangan tulang; kondisi tersebut dapat
diperlambat dengna latihan aerobik, resistance training with weight,
meningkatkan pasokan kalsium, dan vitamin C.
3.
Seksualitas dan kinerja reproduksi
a)
Menopause dan maknanya
menopause
terjadi ketika wanita berhenti berevolusi dan menstruasi, dan tidak lagi dapat
hamil. periode perlambatan produksi hormon dan ovulasi sebelum terjadinya
menopause disebut perimenopause yang juga dikenal dengan sebutan climateric,
atau “perubahan hidup”.
b)
Sikap terhadap menopause; di amerika saat
ini sebagian besar wanita yang menjalani masa menopause melihatnya secara
positif (Avis, 1999). Bagi banyak wanita ini merupakan tanda transisi ke paruh
kedua kehidupan orang dewasa-waktu perubahan peran, kemerdekaan yang lebih
besar, dan pertumbuhan pribadi.
c)
Perubahan dalam seksualitas pria; pria tidak
mengalami penurunan tiba-tiba dalam produksi hormon sebagaimana yang
dialami wanita ; akan tetapi level testosteron pada banyak pria memang
cenderung menurun secara perlahan setelah usia 60, sebuah fenomena yang
disebut “andropause” (Finch, 2001; Whitbourne, 2001).
4.
Aktivitas seksual
a)
Disfungsi seksual
pada wanita di
usia 50-an sekitar 1/5 kali lebih sedikit dibandingkan yang berusia lebih muda
melaporkan seks yang tidak menyenangkan atau kecemasan seksual, dan hanya 1/3
yang melaporkan rasa sakit ketika berhubungan seks. Sebaliknya, pria di
usia 50-an berkecendrungan 3 kali lipat melaporkan masalah ereksi dan hasrat yang
rendah dibandingkan pria berusia 18 sampai 29 tahun (Laumann, paik, &
Rosen, 1999, 2000)
b)
Perhatian terhadap penampilan dan daya Tarik
orang-orang paruh baya menghabiskan banyak
waktu, upaya, dan uang untuk mencoba tampak muda.
C.
Kesehatan
Usia madya ditandai dengan menurunnya
kesegaran fisik secara umum dan memburuknya kesehatan. Dimulai pada usia
pertengahan 40-an, terdapat peningkatan ketidak mampuan dan ketidak absahan
yang berlangsung dengan cepat. (Parker E. dan Sherman)
Masalah kesehatan secara umum pada usia
madya mencakup kecenderungan untuk mudah lelah, telinga berdengung, sakit pada
otot, kepekaan kulit, pusing-pusing biasa sakit pada lambung (kontipasi, asam
lambung, dan sendawa) kehilang selera makan serta imsomnia.
Bagaimana usia madya mempengaruhi
kesehatan individu tergantung pada banyak faktor, seperti faktor keturunan,
riwayat kesehatan masa lampau, tekanan emosi dalam hidup, dan kemauan untuk
menyesuaikan diri dengan pola hidup untuk mengubah kondisi jasmani. Orang yang
dewasa dini mungkin bisa mengelak dari penyakit yang menyerang, kan tetapi pada
dewasa madya yaitu setealah usia 40 tahunan mereka tampaknya lebih banyak
terkena serangan jantung dari pada mereka yang relative santai dan melakukan
sedikit pekerjaan.
1.
Perhatian terhadap kesehatan
Hipertensi; yaitu tekanan darah yang amat
tinggi yang semakin manjadi perhatian di usia pertengahan. Merupakan kondisi
kronis umum di kalangan pria berusia 45 sampai 64 tahun dan peringkat kedua
yang paling umum di kalangan wanita pada usia tersebut. Hipertensi dapat
mengarah kepada serangan jantung atau stroke, atau kerusakan otak pada usia
senja. (Launer, Masaki, Petrovitch, Foley, & Havlik, 1995)
2.
Pengaruh; status sosioekonomis
orang dengan SSE yang lebih rendah memiliki
harapan hidup yang lebih rendah, memiliki lebih banyak keterbatasan aktivitas
dikarenakan penyakit kronis, kesejahteraan yang lebih rendah, dan memiliki
akses yang lebih terbatas kepada perawatan kesehatan ketimbang orang dengan SSE
yang lebih tinggi (Spiro, 2002).
3.
Pengaruh; Ras / Etnisitas
sebagian pengamat megaitkan jurang kesehatan
antara orang kulit hitam dan putih, pada satu sisi, disebabkan oleh stress dan
frustrasi akibat prasangka buruk dan diskriminasi (Chissell, 1989, dkk)
4.
kesehatan wanita setelah menopause
a)
Penyakit
jantung
untuk setiap sepuluh tahun setelah menopause,
resiko penyakit jantung meningkat tiga kali lipat (Barrett-Connor, et al.,
2002)
b)
Pelemahan tulang dan osteoporosis
yaitu kondisi di mana tulang menjadi tipis dan
rapuh sebagai akibat penipisan kalsium yang berlangsung cepat.
c)
Kanker payudara dan mamografi
d)
satu dari delapan wanita amerika dan satu dari
sembilan wanita inggris menderita kanker payudara pada satu masa dalam hidup
mereka (ACS, 2001; Pearson, 2002).
e)
Hysterectomy
pengangkatan uterus melalui operasi
f)
Terapi penggantian hormone
pengobatan dengan esterogen buatan, terkadang
diberikan bersama progesterone, untuk mencegah simpom yang disebabkan
menurunnya level estrogen setelah menopause.
g)
Berhentinya menstruasi
Umur rata-rata diamana seseorang berhentinya menstruasi
terjadi pada sekitar 49 tahun. Walaupun demikian tergantung faktor keturuanan,
kondisi umum kesehatan, dan variasi iklim. Terdapat fakta, walaupun menyimpang
dari kesimpulan saat ini, bahwa merokok menyebabkan menopause lebih awal. (
Brody J.E)
D.
Penyesuaina
Diri Terhadap Perubahan Fisik
Salah satu sekian banyak penyesuaina
yang sulit pada pria dan wanita yang berusia madya ialah dalam mengubah
penampilan. Meraka sudah harus menyadari bahwa fisiknya tidak berfungsi lagi.
Mereka yang berusia madya harus dapat menerima kenyataan bahwa kemampuan
berproduksi tealah berkurang atau bahkan berakhir, dan bahkan meraka akan
kehilangan dorongan seks atau daya Tarik seksual. Orang yang berusia madya
harus menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang tidak mereka sukai
dan yang menandai datangnya usia mereka.
Penyesuaian diri terhadap perubahan
fisik terasa sulit karena adanya kenyataan bahwa setiap individu yang kurang
menguntungkan semakin diintensifkan lagi oleh perilaku sosial yang kurang
menyenangkan terhadap perubahan normal yang meuncul bersama pada tahun-tahun
sebelumnya. Perubahan fisik yang terpenting ialah orang yang berusia madya
menyadari dan mulai menyesuaikan diri pada kenyataan.
E.
Dewasa Madya
Menurut Pandangan Islam
Sudah menjadi ketentuan
Allah SWT bahwa setiap manusia pasti akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan dalam rentang hidupnya, yaitu dari dalam kandungan menjadi masa
kanak-kanan, remaja, dewasa, parubaya, dan kemudian menjadi lemah dan renta
dimana kesemuanya memiliki karakteristiknya masing-masing. Sebagaimana Allah
SWT berfirman dalam Qs. Ar-Rum ayat 54:
"Allah,
Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu)
sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah
kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya
dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa“
Orang
yang telah mencapai usia 40 tahun biasanya mulai menampakan tanda-tanda penuaan
yang diantaranya menurut Muhammad Musa Syarif (2007) adalah tampak penuaan pada
rambut kepala dan jenggotnya, dimana pada sebagian orang karena penuaan ini
mereka merasa takut, gelisah, dan berusaha menyembunyikan tanda penuaan yang
telah nampak, sehingga tidak jarang mereka merubahnya dengan berbagai cara dan
media.
BAB III
SIMPULAN
Usia madya yaitu usia yang berkisar antara
40-60-an. Pada usia itu perkembangan fisik manusia mengalami penurunan atau
tidak berfungsi secara optimal. Tanda-tanda perkembangan fisik dewasa madya diantaranya
yaitu berat badan bertambah,
berkurangnya rambut dan beruban, kulit mulai keriput, perubahan otot,
masalah persendian, perubahan pada gigi, perubahan pada mata, perubahan dalam
kemampuan dalam indera dan perubahan pada keberfumgsia fisiologi.
Fisik juga mengalami perubahan yang ditandai
kinerja sensoris dan psikomotor, perubahan structural dan sistemik, seksualitas
dan kinerja reproduksi dan aktivitas seksualpun mengalami disfungsi. Usia yang
bertambah juga mengalami perkembang khususnya pada wanita yang telah berhenti
menstruasi, perapuhan tulang dan kanker payudara. Untuk orang telah memasuki
dewasa madya harus menyadari bahwa fisiknya sudah tidak menunjang untuk
melakukan aktivitas seperti biasa, mereka harus menyesuaikan diri agar sesuai
dengan keadaan mereka.
Dalam pandangan Islam memang sudah menjadi
ketentuan pada manusia dimana ada saatnya ia mengalami perkembangan dan menjadi
lemah, dimana mempunyai karakterlistik masing-masing.
DAFTAR FUSTAKA
Jahja,
Yudrik. 2012, Psikologi Perkembangan, cet II, Jakarta: Kencana
Santrock,
John W., 2002, Life - Span Develompment (Perkembangan Sepanjang Hidup),
Jilid II, Jakarta: Erlangga
Papalia,
Diane E., Old, Sally Wendkos, & Feldman, Ruth Duskin, 2008, Human
Development (Psikologi Perkembangan), Jakarta : Kencana
Elizabeth
Hurlock. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Santrock,
Jhon F, 1995, Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar